Pages - Menu

Monday, October 25, 2021

Perjalanan Hidup

  

“Menjadi Insinyur Pertanian Pakkkk…”, lantang ku berteriak menjawab pertanyaan Pak Guru siang itu.

Masih jelas dalam ingatan ketika pertanyaan itu dilontarkan, lepas saja saya menjawabnya, saya sendiri tidak tahu mengapa menjawab itu, apakah karena saya terbiasa main disawah atau karena hal lain.

Gambar Google

Hari berganti, tahun pun berlalu, mungkin tuhan telah berkendak lain, pada saat tahun ajaran baru kelas 2 SMP di SMP Negeri 4 Malang, tiap siswa diwajibkan mengambil satu meteri Exstrakulikuler , dan saya memilih extrakulikuler Elektronika, alasan simple aja waktu itu

  • Kepingin bisa memperbaiki peralatan elektronika dirumah
  • Ketrampilan yang emang perlu dimiliki apapun bentuknya

Dan pilihan itu jatuh kepada

“Extrakulikuler Elektronika”

Terbayang, bagaimana saya bisa membantu memperbaiki setrika, memasang lampu, memperbaiki radio serta peralatan elektronika lainnya dirumah.

Kegemaran akan bidang elektronika terus berlanjut hingga sekolah menengah atas, saya memilih jurusan Elektronika Komunikasi di STM Nasional Malang

Selepas lulus STM , ketika teman sibuk mempersiapkan diri untuk ikut ujian UMPTN, belum terpikir sama sekali olehku untuk mengambil kuliah.

Yang ada dipikiran saat itu hanya bagaimana saya bisa segera bekerja, kalaupun tidak saya ingin mengambil kursus atau ketrampilan.

BLKI Singosari Malang

Pilihan jatuh dengan mengambil kursus di BLKI Singosari Malang jurusan Elektronika Industri.

Alhamdulillah dari ratusan pendaftar saya terpilih diatara 20 siswa yang diterima.

BLK ini adalah balai pendidikan khusus yang dibiayai oleh negara untuk menghasilkan tenaga-tenaga terampil.

Singkat cerita saya berhasil menyelesaikan kursus ini tepat waktu, dan alhamdulillah begitu saya lulus, saya langsung mendapatkan pekerjaan untuk pertama kalinya.

Saya pertama kali bekerja di Perusahaan Modal Asing di Batam — Riau, sebuah perusahaan manufactur elektronika penghasil hardisk (spare part komputer) merk Quantum , saat hasil test diumumkan hanya 10 orang yang lolos, dari ratusam pelamar.

Kami disebar dalam berbagai posisi, saya bersama 2 orang kawan ditugaskan menjadi Technical Operator IT, inilah saat pertama kali saya mengenal dunia IT.

Saya ingat betul tugas dan tanggung jawab kami saat itu, sebagai technical operator IT kami betugas untuk

  1. Melakukan backup data secara rutin dengan menggunakan tape backup
  2. Melakukan kontrol peralatan IT yang ada di area produksi
  3. Stand by untuk trouble shooting

Banyak ilmu baru yang saya dapatkan, dasar ketrampilan elektronika yang saya miliki sangat membantu dalam pekerjaan ini.

Sebagai tenaga support dan bekerja dalam 3 shift banyak waktu senggang yang tersisa, saya memanfaatkan waktu tersebut untuk belajar, namun karena belajar mandiri hasilnya kurang maximal.

Setelah 2 tahun lamanya bekerja, kegalauan mulai melanda.

“Apakah saya akan tetap seperti ini selamanya??, apakah tidak ingin memperbaiki hidup lebih baik??

akhirnya setelah menimbang dan memilih saya memutuskan untuk melanjutkan kuliah sambil bekerja, pertimbangan keputusan tersebut saya ambil atas dasar

  1. Jenjang Karir, dengan ijazah STM yang saya miliki karir saya terasa lambat peningkatannya.
  2. Nilai Jual, dengan ijazah setara STM yang saya miliki akan sulit mengambil peluang pekerjaan yang lebih baik.

Kota Batam adalah kota industri, kota yang didesain untuk kegiatan perindustrian, tidak banyak pilihan sekolah sekelas perguruan tinggi yang ada.

Saat itu hanya ada 2 perguruan tinggi yaitu Perguruan Tinggi Batam dan AMIK YPTN Batam.

Pilihan saya jatuhkan pada AMIK YPTN karena jurusan Management Informatika hanya ada di AMIK YPTN saat itu.

Dipagi hari saya bekerja dipabrik, sore selepas bekerja harus segera berangkat kuliah, teryata tidak mudah membagi waktu antara pekerjaan dan kuliah , saya hanya sanggup bertahan 2 semester dengan kondisi ini.

# Menentukan Pilihan

Hidup ini pilihan, susah dan senang kita juga yang akan menjalani.

Saya mengalami pilihan yang sulit , tetep bekerja atau fokus kembali ke kampung untuk sekolah lagi,namun pilihan harus diambil.

Setelah mempertimbangkan berbagai hal akhirnya saya memutuskan untuk fokus sekolah lagi, pertimbangannya adalah

  1. Saya masih muda (# saat itu he..he..he umur sekitar 21 tahun), masih sanggup jikalau otak ini diajak ngebut untuk sekolah
  2. Keyakinan, saya berkeyakinan jika saya berhasil menyelesaikan pendidikan dengan baik tentu lebih banyak kesempatan dan karir yang lebih baik

Tepat dibulan Agustus 1999 saya tinggalkan Pulau Batam, pulau dengan sejuta kenangan, sejuta impian, kembali ke Kota Malang untuk memulai kehidupan baru sebagai siswa

Sekolah Tinggi Informatika dan Komputer (STIKI) menjadi pilihan, disamping dekat dengan rumah, juga saat itu hanya STIKI yang membuka jurusan Management Informatika D3.

Singkat kata, pendidikan D3 saya selesaikan kurang lebih 4 tahun.

Tidak lama selepas kuliah, saya mendapatkan pekerjaan dengan level pekerjaan yang lebih tinggi dari sebelumnya.

Disini saya belajar, kita memang tidak tahu dengan apa yang terjadi dimasa depan, namun kita harus tetap mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya.

Bekerja sebagai staf IT saya belajar berbagai hal, baik programming, networking, support maupun managerial, melakukan pembelian serta dokumentasi.

Diawal saya bekerja, saya mengangap hal ini terlalu berlebihan, mempelajari segala gal dalam waktu singkat.

Perlahan akhirnya saya sadar, dengan mempelajari berbagai hal, saya mengambil banyak manfaatnya, saya bisa “nyambung” jika diajak ngobrol berbagai hal dengan berbagai karakter dan status profesi orang lain.

Sudah sifatnya manusia jika selalu kurang, demikian juga halnya dengan karir, sebagai staff IT belumlah cukup.

Akhirnya saya mengambil tantangan yang lebih tinggi, dengan tugas dan tanggung jawab yang lebih tinggi.

Akhirnya peluang itu datang, sebuah perusahaan garment skala export dengan kondisi infrastruktur IT yang jauh lebih komplex.

Sebagai Supervisor IT, saat ini saya bertanggung jawab terhadap infrastruktur di 4 lokasi.

Jumlah infrastruktur yang jauh lebih besar dan komplex, disini tidak hanya menjalankan rutinitas kerja namun lebih kepada bagaimana mencari cara yang lebih baik, melakukan research dan development terhadap sistem yang sudah ada, dan mejadi bagian dari solusi untuk perkembangan perusahaan.

Jika dilihat sekilas, karir saya berjalan dengan mulus, tidak banyak teman-teman yang bisa berkarir sesuai bidangnya, bisa menerapkan ilmu yang didapat disekolah langsung didunia kerja.

Namun tak ada gading yang tak retak, saya menjadi satu-satunya dalam anggota keluarga yang bekerja di Perusahaan.

Alm. Ibu, Bapak , Adik dan kakak semua berwirausaha terutama dagang, begitu juga istriku.

Sedikit banyak hal ini menambahkan jiwa wirausaha dalam diriku, namun seperti halnya iman, semangat itu naik turun, begitu juga jiwa wirausaha ini.

Saya menyadari berkarir sebagai pegawai pun sesuatu yang baik, apalagi bila kita bisa menjadi nilai tambah bagi Perusahan.

Apakah saya harus berpindah Kuardan ?

Bisa menyenangkan orang tua, keluarga adalah yang utama, keinginan pribadi dan cita-cita bisa direalisasikan secara bertahap.

  • Saat ini saya sedang berusaha aktif menulis di Blog, syukur-syukur bisa menjadi full time blogger yang menghasilkan .. apa salahnya .. tidak mudah namun juga tidak ada salahnya toh sudah banyak blogger yang bisa hidup dari menulis diblog
  • Mendirikan usaha mandiri sebagai Jasa Implementator & Technical Support Mandiri
  • Berdagang, Hobby saya memelihara ikan kalo diseriusi rasanya bisa juga jadi ladang penghasilan keluarga

Untuk saat ini saya menikmati usaha yang saya lakukan saat ini, tidak perlu terburu buru pelan-pelan dijalani sambil diperbaiki disana sini, semoga bisa direalisasikan secara bertahap.

Sebab bisnis apapun ada peluang berkembang asalkan dilakukan dengan bersungguh sungguh

Ini ceritaku, mana ceritamu